Batam – Kepala Kantor Bea Cukai Batam, Susila Brata, menghadiri acara Rapat Koordinasi Bersama Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) yang diselenggarakan pada Selasa (09/03) di Aula Wan Seri Beni, Kompleks Perkantoran Prov. Kepulauan Riau. Rapat koordinasi tersebut membahas progres isu kemaritiman di Provinsi Kepri. Salah satu topik yang diangkat yaitu terkait dengan peluncuran Batam Logistic Ecosystem (BLE) guna meningkatkan iklim investasi di Batam.
Acara tersebut turut dihadiri oleh Gubernur Provinsi Kepri Ansar Ahmad, Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Safri Burhanuddin, Penasihat Menteri Bidang Pertahanan dan Keamanan Maritim Marsetio, Staf Ahli Bidang Manajemen Konektivitas Sahat Panggabean, Direktur Informasi Kepabeanan dan Cukai Agus Sudarmadi, serta kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah terkait.
Dalam rapat koordinasi tersebut dipaparkan progress report pengembangan BLE untuk area B2G2G dan G2B2B. Saat ini layanan yang sudah dapat digunakan untuk area B2G2G adalah Layanan ijin usaha dan ijin konsumsi, Layanan STS/ FSU, dan penerapan Autogate System (TPS Online). Sedangkan untuk area G2B2B adalah layanan pemesanan vessel dan pemesanan trucking dengan layanan pembayaran 24/7.
Progress lainnya dalam pengembangan BLE yakni terkait pengembangan sarana dan prasarana di Pelabuhan Batu Ampar. Kondisi saat ini di Pelabuhan Batu Ampar terdapat 3 ruas jalan berupa 1 ruas pintu masuk ke arah Terminal Batu Ampar, 1 ruas pintu masuk untuk gate in ke Pelabuhan Batu Ampar, dan 1 ruas pintu dengan lebar 2 ruas jalan untuk gate out dari Pelabuhan Batu Ampar. Selain itu, 2 buat gate telah dipasang dengan sistem TPS Online yang telah diuji coba untuk pengeluaran kontainer.
Isu-isu kemaritiman lainnya yang dibahas dalam rapat tersebut meliputi manfaat ditetapkannya 6 lokasi labuh jangkar, pengendalian Vessel Traffic System (VTS) di Selat Malaka, peninjauan Karang Singa, dan kesiapan pengoperasian pengelolaan limbah PT BSSTEC.