Tintamediakepri.id. Alarm Indonesia meminta Satgas Barang Impor untuk serius melakukan razia barang impor ilegal di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Hal itu merespon banyaknya toko-toko di mall Kota Batam yang tutup mendadak karena isu razia barang impor.
“Saya bukan mau ajarkan ikan berenang, hanya sangat aneh rasanya kenapa toko-toko yang menjual barang impor di mall-mall tutup mendadak. Ini perlu ditindaklanjuti, Satgas Barang Impor bisa ke manajemen mall untuk mendapatkan informasi tenan yang menutup toko. Tarik satu persatu, tanya dari mana dapat barang tersebut,” kata Sekjen Alarm Indonesia, Arifin Pakpahan kepada DURASI.co.id, Rabu (24/7/2024).
Ia juga meminta Satgas melakukan hasil kerja yang jelas agar jalur-jalur pengiriman barang impor ilegal bisa diketahui.
Tidak mungkin pedagang tidak tahu siapa pengirimnya. Mana ada barang muncul mendadak di toko langsung jualan,” tegas Ucok, sapaan akrabnya.
“Ini jelas merugikan negara, terutama sektor pajak. Sudah ilegal bisa jadi PPH dikemplang juga. Jadi Satgas harus berani libatkan petugas pajak dan juga media, agar kegiatan bisa terekspos dan terawasi. Jangan diam saja sementara barang ilegal tetap beredar. Toko tutup sehari habis itu buka lagi, itu namanya sandiwara, tak cocok jadi petugas, jadi artis saja,” imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, isu razia barang impor melanda para pedagang tekstil, pakaian, tas, sepatu, kosmetik dan elektronik di sejumlah mall di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Akibatnya sebagian besar toko-toko tersebut ditutup, Jumat (19/7/2024).
Seperti pantauan DURASI.co.id di Diamond City (DC) Mall, toko-toko tekstil, pakaian, tas, sepatu, kosmetik dan eletronik terlihat tutup.
Hal serupa juga terjadi di Nagoya Hill Shopping Mall, di sana juga terpantau toko-toko tekstil, pakaian, tas, sepatu, dan eletronik terpantau tutup.
Keadaan yang sama juga berlaku di Batam City Square (BCS) Mall dan Panbil Mall, sejumlah pedagang tekstil, pakaian, tas, sepatu dan eletronik menutup tokonya.
Kendati tutup, beberapa pedagang masih tampak berjaga-jaga di sekitar toko mereka.
“Ada isu razia barang impor makanya tutup dari jam 10 pagi,” kata salah seorang karyawan toko pakaian dan tas.
Lebih lanjut dia menjelaskan, bahwa kondisi seperti ini juga pernah terjadi pada tahun lalu, namun cuma berlangsung satu hari.
“Kemungkinan besok (Sabtu) sudah buka lagi setalah agak aman. Kalau ada razia seperti ini bos langsung pindahkan barang branded di toko ke gudang,” ungkapnya.
Senada, salah seorang penjaga toko service laptop mengatakan, bahwa tutupnya toko elektronik di sejumlah mall karena ada isu razia.
“Katanya ada razia. Mereka tutup dari tadi pagi bang,” bebernya. (Redaksi)