Jakarta – Anggota Komisi I DPR Fraksi Golkar Dave Laksono berharap mafia bisnis dalam pengadaan alutsista TNI bisa terungkap
Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Dave Laksono berharap dugaan keberadaan keberadaan mafia bisnis yang memperburuk persoalan alat utama sistem pertahanan (alutsista) TNI bisa terkuak.
Namun, ia mengaku tidak mengetahui kebenaran dugaan yang awalnya diungkap oleh pengamat militer, Connie Rahakundini Bakri tersebut. Sebelumnya, Connie mengungkap dugaan keberadaan mafia bisnis dalam pengadaan alutsista TNI berinisial Mister M.
“Saya kurang begitu paham yang dituduh Bu Connie itu siapa. Bila benar ada mafia tersebut, bisa terkuak dan proses modernisasi kita bisa berjalan dengan baik,” kata Dave saat dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (26/4)
Dave menyatakan bahwa permasalahan alutsista TNI terjadi karena berbagai macam faktor yaitu mulai dari anggaran hingga komunikasi dalam proses pengajuannya. Ketua DPP Partai Golkar itu pun berharap hal tersebut bisa diperbaiki di hari mendatang.
“Proses pengajuannya sehingga barang yang dibeli sesuai kebutuhannya itu yang perlu diperbaiki komunikasi dari tingkat user sampai decision maker-nya,” ucap Dave.
Sebelumnya, pengamat militer Connie Rahakundini Bakri menyebut sosok berinisial M menjadi mafia bisnis dalam pengadaan alutsista TNI. Dia tidak merinci lebih jauh. Namun, ia sempat menyinggung proyek kendaraan taktis (rantis) Maung yang digagas Kementerian Pertahanan (Kemhan).
“Saya juga menemukan dan siapa yang mau buka. Menurut saya ini bagian dari korupsi. Jangan salah lho, pertama dia beli Hilux utuh, yang diambil hanya sasis, kemudian yang lain-lain dijual kembali. Padahal yang di-charge itu harga satu mobil itu. Kemudian saya pernah lihat 200 mobil [Hilux] yang datang,” ucap Connie dalam sebuah diskusi yang berlangsung daring,
Selain itu, Connie menyinggung mengenai kerja sama pembuatan jet tempur Indonesia-Korea bertajuk Korean Fighter Xperiment (KFX) dan Indonesia Fighter Xperiment (IFX). Kerja sama tersebut menemui jalan buntu.
Connie mengaku sejak awal lantang menolak kerja sama itu. Dia menilai banyak hal yang tidak masuk akal dalam kerja sama sistem pertahanan itu.
“Anehnya belum apa-apa sudah belanja-belanja, PT Dirgantara Indonesia (DI) disiapkan. Sekarang kemungkinan itu enggak jadi. Kita akan rugi lebih besar gitu lo,” ujar Connie.(dikutip dari CNN indonesia.com)
Saat diminta penjelasan lebih lanjut terkait keberadaan mafia bisnis di pengadaan alutsista, Connie menolak. Ia mengaku masih berduka dengan insiden yang dialami kapal selam TNI Angkatan Laut, KRI Nanggala-402.
“Aku masih berduka dengan kejadian Nanggala, aku tidak mau itu digeser dari rasa kita merenung betapa jahatnya kita kepada TNI kita,” kata Connie kepada CNNIndonesia.com(*)
Sumber CNN indonesia.