Sudah menjadi rahasia umum, bahwa untuk bisa menikmati teknologi terbaru kita harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit. Salah satu contohnya, yakni mobil listrik.
Hal itu disebabkan oleh jumlah produksinya yang masih terbatas, sehingga belum mencapai skala ekonomi. Namun seiring dengan bertambahnya jumlah pengguna dan biaya produksi yang semakin murah, maka harga jual menjadi terjangkau.
Saat ini, kendaraan yang memakai energi setrum di Indonesia ditawarkan dengan banderol paling murah Rp400-500 jutaan. Hal ini juga berlaku di beberapa negara lainnya.
Namun menurut riset terbaru, dikutip dari laman Carscoops, Senin 17 Mei 2021, harga mobil listrik akan bisa turun menjadi 16 ribu Euro atau setara Rp277 jutaan.
Hal itu disebutkan bakal terjadi pada 2030, di mana populasi kendaraan listrik sudah cukup banyak dan menggantikan sebagian dari model yang masih memakai mesin konvensional.
Riset tersebut juga menunjukkan, bahwa pada 2026 harga mobil listrik maupun mesin yang menggunakan bahan bakar minyak atau BBM akan berada di level yang sama, yakni 19 ribu Euro atau sekitar Rp330 juta.
Meski demikian, ada juga pihak yang melihat bahwa penurunan harga mobil listrik bakal terjadi dalam waktu yang lebih singkat, yakni tiga tahun lagi.
Salah satu penyebab mengapa banderolnya bisa jadi terjangkau yakni karena biaya pembuatan baterai semakin murah seiring pergantian tahun. Komponen ini menjadi bagian yang paling mahal dari mobil listrik, di mana porsinya bisa mencapai 50 persen.