Jakarta .Tintamediakepti.id. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu jelaskan soal serangan ke kantor berita AP dan
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menjelaskan soal serangan di menara Gaza yang menjadi kantor Associated Press dan Al Jazeera.
Ia berkilah bahwa gedung itu juga menjadi kantor intelijen “teroris” Palestina.
“Gedung itu menjadi kantor intelijen untuk organisasi teroris Palestina yang merencanakan dan mengatur serangan teror terhadap warga sipil Israel,” kata Netanyahu kepada CBS News, Minggu (16/5).
“Jadi itu adalah target yang benar-benar sah. Saya dapat memastikan bahwa kami mengambil setiap tindakan pencegahan agar tidak menimbulkan korban sipil, pada kenyataannya, tidak ada kematian,” kata Netanyahu pada acara jaringan “Face the Nation.
Meski demikian, pihak Associated Press mengatakan Israel belum memberikan bukti ada aktivitas militan di gedung yang kini telah hancur menjadi puing-puing akibat serangan tersebut.
“Apa yang diinginkan AP adalah … penyelidikan independen atas apa yang terjadi kemarin,” kata editor eksekutif AP Sally Buzbee kepada CNN.
“Kami berada dalam situasi konflik. Kami tidak memihak dalam konflik itu. Kami telah mendengar Israel mengatakan mereka memiliki bukti. Kami tidak tahu apa bukti itu.”
Mengutip AFP, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada Minggu memohon agar segera diakhirinya pecahnya kekerasan mematikan Israel-Palestina.
Ia memperingatkan bahwa pertempuran itu dapat menjerumuskan kawasan itu ke dalam “krisis keamanan dan kemanusiaan yang tidak dapat dikendalikan.”
Guterres sebelumnya mengatakan dia “sangat terganggu” oleh serangan Israel pada Sabtu, yang menargetkan di gedung yang menampung kantor biro media.
Presiden AS Joe Biden pada hari Sabtu menggarisbawahi hak Israel untuk membela diri dalam panggilan telepon dengan Netanyahu, tetapi juga menyatakan “keprihatinan besar” atas serangan terhadap kantor pers itu dan keselamatan jurnalis.
Konflik yang meningkat di Gaza, dipicu oleh kerusuhan di Yerusalem yang telah membara selama berminggu-minggu. Kerusuhan telah menyebabkan bentrokan antara polisi anti huru hara dan warga Palestina, yang dipicu oleh kemarahan atas rencana pengusiran Israel atas warga Palestina di lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem timur.
Sumber CNN INDONESIA.