Dukung SKK Migas dalam Proyek Eksplorasi Cadangan Migas di Kepulauan Riau

Batam,Tintamediakepri.id. Dalam rangka meningkatkan produksi minyak dan gas bumi nasional, Bea Cukai Batam mendukung Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi Sumatera Bagian Utara (SKK Migas Sumbagut) dalam kegiatan proyek eksplorasi sumur pengembangan yang terdapat di Kepulauan Riau. Hal tersebut disampaikan dalam acara silaturahmi dan koordinasi di Ruang Rapat Batam pada Senin (06/06).

Kepala Perwakilan SKK Migas Sumatera Bagian Utara, Rikky Rahmat Firdaus menjelaskan bahwa kegiatan kunjungan ke kantor Bea Cukai Batam adalah untuk menjelaskan kegiatan hulu migas yang saat ini sedang masif berjalan dan terdapat banyak investasi pada setiap kegiatan pengeboran minyak dan gas tersebut.

Bacaan Lainnya

“SKK Migas Sumbagut merupakan badan yang mengawal ekplorasi dan eksploitasi migas pada 582 kegiatan sumur pengembangan, salah satunya di Kepulauan Riau yang terdapat 16 sumur pengembangan. Oleh karena itu dirasa perlu dilakukan silaturahmi dan koordinasi dengan Bea Cukai Batam,” pungkas Rikky dalam sambutannya.

Selain di Kepulauan Riau, terdapat proyek yang sedang berjalan saat ini, yaitu pengeboran laut dalam Sumur Timpan-1 wilayah kerja Andaman II yang terletak di perairan Provinsi Aceh. SKK Migas juga mentargetkan produksi minyak dan gas nasional mencapai 1 juta BOPD untuk minyak dan 12 BSCFD untuk gas sampai dengan tahun 2030.

Dalam kegiatan tersebut pihak Bea Cukai Batam yang terdiri dari Kepala Kantor Bea Cukai Batam, Ambang Priyonggo beserta jajaran kepala bidang dan kepala seksi di lingkungan Bea Cukai Batam menyambut baik para rombongan SKK Migas Sumbagut yang ditemani oleh perwakilan Premier Oil Natuna Sea dan Medco L&P Natuna.

“Bea Cukai lebih khususnya Bea Cukai Batam akan siap mendukung kegiatan hulu migas dari SKK Migas Sumbagut, baik dalam hal pelayanan dan pengawasannya,” jelas Ambang Priyonggo.

Salah satu bentuk sinergi yang telah berjalan antara lain penandatangan Nota Kesepahaman (MoU) Integrasi Sistem Informasi dalam rangka Pemberian

Fasilitas Fiskal atas Impor Barang Operasi untuk Kegiatan Usaha Hulu Migas pada 16 November 2017 lalu.

Diharapkan dengan adanya kunjungan silaturahmi dan koordinasi ini dapat melancarkan segala kegiatan di lapangan dalam mensukseskan produksi minyak dan gas nasional yang sesuai target yang telah ditetapkan pemerintah.(red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *