Batam | Tintamediakepri.id Pergunjingan di Medsos tentang supir pengangkut tanah yang “ugal-ugalan” dijalan, memantik tanggapan dari supir truk yang merasa pemberitaan dan tudingan yang ramai diberitakan terkesan tendensius dan mengganggu.
Marlin, Koordinator lapangan yang mengurusi kegiatan truk dalam mengangkut tanah, mengungkapkan kegusaran yang dialami supir armada yang sudah sangat tendensius dan semakin merembet kemana-mana.
“Kami ini bukan orang pinter, apalagi pandai bicara dan koar-koar. Namun pemberitaan yang semakin menjadi dan menghakimi, membuat kami sedikit terusik, karena merasa tertekan dan diadili dengan leluasa tanpa data dan kebenaran yang sebenarnya terjadi,” ungkap marlin dengan suara parau.
Dilanjutkannya, rata-rata supir truk yang bekerja dalam proyek dilengkapi persyaratan yang memadai dan sesuai aturan dan patuh terhadap aturan sesuai perundang undangan yang berlaku.
“Kalau dibilang kami ugal-ugalan, tentu paling tidak sudah ada pengguna jalan lainnya yang kena senggol, atau setidaknya terserempet dijalanan, mana kejadian dan kapan?,” lanjutnya. Namun semua yang dibicarakan di radio, medsos seakan kami ini merupakan predator jalanan yang menakutkan. Dan kami harus diam dan cuma ngelus dada…karena kami bisa bersyukur telah kembali bekerja dan melakukan aktifitas kegiatan.
Malah yang membuat kami miris, perbuatan yang tidak kami lakukan, justru harus kami terima dengan lapang dada dan diam, hanya karena kami sangat patuh dengan peraturan perusahaan yang meminta kami bekerja dengan sungguh-sungguh dan sesuai aturan.
“Coba di check, truk yang terbalik kemarin itu milik siapa dan untuk apa tanahnya ?,” Jangan jadi fitnah dan mendiskreditkan tanpa data. Itu menyakiti kami,” keluhnya.
Diakuinya, sikap diam dan tidak menggubris pemberitaan itu dilakukannya karena yakin kebenaran akan terbuka dengan sebenarnya, bila niat dan kebenaran telah kita jalankan dengan baik.
“Pekerjaan ini sangat berarti bagi kami, setelah hampir 2 tahun lebih terhenti karena covid dan berbagai masalah lainnya, dan kami juga memiliki keluarga yang harus kami nafkahi dengan keringat dan Rezky halal yang kami dapatkan dengan membanting tulang. Mohon jangan kami ditempatkan dan diadili tanpa klarifikasi dan data yang benar. Setidaknya bisa menjadi introspeksi bagi kami,” harapnya.
Dengan menunjukkan beberapa prosedur yang diikuti sebelum melintas dijalanan, marlin mengharap agar postingan postingan tidak mendasar yang terkesan menghakimi dengan data sebenarnya bisa dihentikan.
“Kami sadar tidak mampu memuaskan semua pihak dan menjaga perasan semua orang, tapi kami yakin mampu bekerja dengan mengikuti aturan dan sadar untuk bekerja dalam aturan dan ketentuan yang sudah ditetapkan negara,” pungkasnya.(***)