Batam, tintamediakepri.id.Apel Pembukaan Operasi Gabungan “Lancang Kuning” antara Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Khusus Kepulauan Riau (Kanwil DJBC Khusus Kepri) dan Kantor Pelayanan Utama Bea Cukai Batam (KPU BC Batam) bersama Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut IV (Lantamal IV) dilaksanakan di Dermaga Pelabuhan Bintang 99, Kota Batam,Kamis ,30/12/ 2021.
Operasi Gabungan tersebut merupakan salah satu tindak lanjut atas penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Menteri Keuangandan Panglima TNI tentang pengamanan penerimaan negara. Operasi yang akan dilaksanakan selama 14 hari tersebut dengan tujuan menangkal dan menindak pelanggaran hukum di laut, khususnya di perbatasan laut Indonesia – Singapura dan Indonesia – Malaysia.
Sebanyak 200 unsur Pasukan Patroli Gabungan tersebut dilepas di Dermaga 99 Pelabuhan Batuampar Batam.
Dari pantauan tintamediakepri.id. dilapangkan ,Apel gabungan tersebut dihadiri oleh perwakilan dari Kantor Kamla Zona Maritim Barat, Kogabwilhan I, Guskamla Koarmada I, BNN Provinsi Kepri, Polairud Polda Kepri, Imigrasi Batam, KSOP Khusus Batam, PSDKP Batam, BKIPM Batam, Dishub Batam dan instansi terkait lainnya.
Kepala Kanwil DJBC Khusus Kepri, Akhmad Rofiq, mengatakan kegiatan ini merupakan suatu kolaborasi yang menindaklanjuti Memorandum of Understanding (MoU) antara Panglima TNI dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dalam konteks kegiatan kolaborasi atau sinergitas operasi bersama.Kegiatan tersebut dalam rangka menyambut Tahun Baru 2022 terkait kegiatan pencegahan secara ilegal baik keamanan yang ditangani oleh TNI AL maupun kegiatan penyelundupan yang ditangani Bea Cukai dan seluruh aparat penegak hukum di Selat Singapura dan Malaka” kata Rofiq.
Pada kesempatan yang sama, Kepala KPU BC Batam, AmbangPriyonggo menyampaikan bahwa perairan perbatasan Indonesia dengan negaratetangga seperti Singapura dan Malaysia merupakan perairan strategis dengan kepadatan lalu lintas kapal yang rawan akan potensi pelanggaran hukum di laut seperti adanya penyelundupan. Maka tentunya sinergi dan kolaborasi antar instansi sangat diperlukan untuk mewujudkan perairan perbatasan yang kondusif.
“Kami harapkan agar operasi bersama ini dapat berjalan optimal sesuai dengan prosedur dan senantiasa mengutamakan keamanan dan keselamatan personel, material dan dokumen serta tetap menerapkan protokol kesehatan” ujar Ambang Priyonggo.
Ditempat yang bersamaan Wakil Komandan Lantamal IV, Kolonel Marinir Andi Rahmat M juga menyampaikan bahwa tidak hanya tindak penyelundupan, pelanggaran kedaulatan negara seperti kapal asing yang memasuki wilayah perairan Indonesia terutama di Kepulauan Riau secara ilegal juga menjadi target operasi gabungan tersebut.
“Hal-hal demikian dapat mengganggu kedaulatan Indonesia, sinergi antar instansi diperlukan dalam melaksanakan penegakan hukum di laut,Terutama di Perairan Perbatasan Indonesia,” ujar Andi.
Operasi dilaksanakan dengan menurunkan berbagai jenis kapaldari bea cukai dan kapal dari TNI Al. yang tentunya memiliki spesifikasi yang dapat mendukung penegakan kedaulatan maritim Indonesia, khususnya di perairan Kepri.(jabat)