Batam (29/7) – Setelah sukses menciptakan aplikasi BIOLA (Bea Cukai Batam Information Online Apps), Hery Rusdaman, Kepala Subbagian Dukungan Teknis Bea Cukai Batam dijadikan narasumber dalam studi tiru yang diadakan oleh Kantor Wilayah Bea dan Cukai Sulawesi Bagian Utara. Studi tiru ini dilaksanakan dalam rangka aksi perubahan sekaligus sebuah proses pebelajaran untuk berinovasi. Kegiatan tersebut diadakan melalui zoom meeting pada Jum’at, (29/7).
“Kegiatan ini merupakan proses pembelajaran KWBC Sulbagtara ke Bea Cukai Batam dalam membuat aplikasi yang nantinya akan kami terapkan dalam optimalisasi di bidang kehumasan. Harapannya nanti kami bisa mengadopsi hal-hal baik yang sudah berjalan di Bea Cukai Batam,” ucap Imam Sarjono, Kepala Bidang Fasilitas Kepabeanan dan Cukai Kantor Wilayah DJBC Sulawesi Bagian Utara saat menyampaikan sambutan.
BIOLA sendiri merupakan aplikasi mobile yang dikembangkan oleh Subbagian Dukungan Teknis Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Batam. Aplikasi ini diperuntukkan bagi pengguna jasa, pegawai dan stakeholder untuk yang terlibat dalam kegiatan kepabeanan dan cukai.
Aplikasi BIOLA juga menyediakan Bea Cukai Batam Integrity Online Apps, sebuah aplikasi yang dikelola oleh Bidang Kepatuhan Internal yang berguna untuk membuat laporan terkait gratifikasi yang dialami pegawai atau pengguna jasa. Selain layanan pembuatan laporan juga terdapat berbagai fitur lainnya seperti pencarian laporan, media informasi anti korupsi, dan perpustakaan e-book anti korupsi.
“Kita harus memanfaatkan kemajuan teknologi informasi untuk menunjang pekerjaan kita. Semua bisa dikemas secara modern sehingga bisa memudahkan pihak mana pun yang berkaitan dengan kegiatan kita,” jelas Hery.
Bea Cukai Batam memiliki ICCT (Information Communication Collaboration Technology) yang merupakan segala bentuk inovasi dan prestasi capaian kinerja yang dilakukan dengan memanfaatkan sistem teknologi informasi komunikasi dan kolaborasi. Sehingga antar entitas yang berperan dalam proses bisnis kepabeanan dan cukai baik itu pegawai, pengguna jasa, maupun stakeholder terkait dapat terhubung secara langsung.
Keberhasilan Bea Cukai Batam dalam melakukan pengembangan sistem informasi diharapkan dapat menjadi contoh bagi unit lain di lingkungan Kementerian Keuangan. Kegiatan seperti studi tiru dapat menjadi cara pembelajaran bagi unit lain sehingga dapat mewujudkan good governance yang efektif dan efisien dalam melaksanakan tugas dan fungsi institusi Bea dan Cukai.(*)